Pembantu Lugu


Pembantu LuguNamanya Tinah, dari Banjarnegara. Suaminya meninggal di Kalimantan tahun kemarin, hampir berbarengan dengan salah satu anaknya juga. Kini satu – satunya anaknya tinggal dengan ibunya di desa. Tinah berwajah cukup manis; lumayan tinggi untuk ukuran perempuan kita; rambut sepundak lebih; hampir seumur adikku. Ia sebagian besar bertugas mengasuh anaknya adikku yang masih di bawah balita, walau juga membantu satu temannya bersih – bersih rumah. Kondisi psikologisnya yang seperti itu membuatnya sering terlihat diam dan kurang dapat memahami apa yang diperintahkan adikku, kasihan memang. Baca lebih lanjut

Guruku Genit


EttySebut saja namaku Etty (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan. Baca lebih lanjut

Chatting Asyik


Perkenalkan, namaku Ryan, umur 21 tahun, tinggi badan 166, berat badan 56 kg. Kisah ini berawal ketika aku lagi kurang kerjaan malam Minggu. Mau ke kos Desi pacarku malesnya minta ampun. Ya sudah aku ke Warnet saja untuk menghilangkan kebosananku.

Lalu aku iseng-iseng Chatting di mIRC, dengan menggunakan nick ryan_kurang_kerjaan, tidak beberapa lama kemudian masuklah seorang cewek dengan nick Dina20. Lalu kamipun berkenalan, ternyata dia adalah mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, umurnya masih 20 tahun, baru semester 4, sama juga denganku. Perbincangan kami mulai dari hal-hal positif sampai hal-hal yang jorok sekalipun. Lalu kamipun terlibat perbincangan yang berbau sex.

Baca lebih lanjut

Sexs Mobil Travel


Inilah pengalaman saya yg pernah saya alami kira2 diawal bulan Januari , saat saya pulang rapat dari Jakarta ke Semarang naik mobil travel. Saat itu saya selesai rapat pk 17.00 dan sampai hotel satu jam kemudian, saya ingin langsung pulang, sebab hari itu Sabtu malam Minggu, tapi saat itu sudah tak ada pesawat lagi sebab terakhir adalah pk 17.00 Lalu aku coba cari travel, kebetulan aku masih bisa mendapat tempat duduk yg tinggal satu yaitu di ujung belakang yaitu no. 8. Kira2 jam 19.30 aku dijemput pertama sebab mobil masih kosong, kemudian jemputan kedua di Jl.Radio Dalam di sebuah kantor seorang cewek umur 25 tahunan kelihatan, masih pake pakaian kantor baju model jas warna biru dengan kaos putih di dalamnya dan rok bawahan warna biru juga. Cewek itu duduk di deretan bangku belakang no 7 jadi sebelah saya. Warna kulitnya agak coklat dan wajahnya biasa saja hanya yg menarik perhatian bibirnya yg agak tebal dan basah itu yg menggairahkan bagiku. Kemudian sopir menjemput lagi 2 orang rupanya pembantu rumah tangga duduk disebelah sopir, lalu 2 orang lagi yg seorang ibu-ibu agak tua dengan cucunya mungkin. Si ibu duduk di deretan tengah sedang cucunya di belakang sebelah cewek tadi, karena menurut sopir tempat duduk deretan tengah yg 2 orang sudah di pesan utk suami istri dari Bekasi nanti.

Baca lebih lanjut

Istri Yang Binal


Akhirnya kuselesaikan juga tugas dinasku selama empat bulan penuh di Australia. Aku pulang mem-bawa setumpuk laporan hasil kerja yang nantinya kuserahkan pada boss. Beruntung tadi malam aku masih sempat jalan-jalan di pusat kota Perth dan tak lupa mengunjungi sex shop terbesar disana seperti yang dipromosikan teman teman. Kubeli beberapa sextoys dan puluhan dvd bokep sebagai cenderamata buat istri tercinta dan beberapa kolega. Harganya relatif lebih murah dibanding beli di dalam negeri.

Baca lebih lanjut

Ipar Tiriku


Namaku Kundari Aku biasa di pangil Kun. Kedua orang tuaku sudah meninggal, Ketika itu aku baru kelas 2 SMP, Aku terpaksa ikut Mas Pras. Dia adalah anak ayah dari isteri pertama. Jadi aku dan Mas Pras lahir dari ibu yang berbeda. Mas Pras ( 30 tahun ) orangnya baik dan sayang kepadaku, tapi istrinya……… wah judes, dan galak. Ketika Ibuku meninggal, yang mengakibatkan aku jadi sebatang kara di dunia, Mas Pras baru seminggu menikah. Kehadiranku di keluarga baru itu, tentu sangat mengganggu privasi mereka. Rumah kontrakan sempit hanya ada tiga kamar. Kamar tidur, kamar tamu dan dapur. Aku merasakan sikap yang kurang enak ini sejak aku hadir di situ.

Baca lebih lanjut

Perawan Cewek Makasar


Vina adalah rekan kampusku yang berasal dari Makasar, anaknya bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 168 dan kutaksir BHnya berukuran 32 B. Aku tidak terlalu akrab dengan Vina karena sejak awal kuliah kami tidak pernah sekelas. Tapi karena dia aktif di Koran kampus, maka kami cukup sering berinteraksi. Pada akhir tahun 2003, kampus kami mengadakan lomba penulisan ilmiah, ketua jurusan meminta aku dan Vina mewakili jurusan kami dalam kegiatan itu. Karena batas waktu pengumpulan tulisan sudah dekat, sedangkan kami belum punya bahan tulisan, maka kami sepakat untuk memanfaatkan waktu diluar jam kuliah menyelesaikan tugas ini. “trus enaknya mau ketemu dimana donk?” tanyaku pada Vina siang itu di kantin kampus. “terserah kamu aja lah. Di kostmu juga gapapa, soalnya kalau di kostku kamu cuma bisa sampai teras, ga boleh masuk. Ntar malah brisik, ga bisa konsen” jawabnya Akhirnya aku memberikan alamat kost ku kepadanya.

Baca lebih lanjut